Web Toolbar by Wibiya

Pages

Senin, 14 Februari 2005

Berita


Ayo Belajar Cara Menulis Berita

Menulis berita itu memiliki struktur tersendiri. Berikut akan dijelaskan. Caranya tentu tidak seperti menulis surat cinta untuk sang pacar atau kekasih atau juga menulis surat untuk orang tua. Tetapi disusun sedemikian rupa untuk memudahkan pembaca memahami secara cepat dan benar.
Sampai saat ini struktur penulisan berita belum juga berubah, mengikuti pola piramida terbalik, yaitu menempatkan fakta paling penting dari seluruh  fakta yang berhasil dikumpulkan oleh wartawan lapangan pada awal berita, kemudian fakta penting lainnya menyusul, hingga pada akhirnya fakta yang dianggap kurang penting.
Nah piramida terbalik ini adalah bentuk yang paling tepat untuk kepentingan efisiensi ruang, karena ruangan  surat kabar  yang tersedia terbatas sekali. Sehingga, kalau terjadi pemotongan naskah berita, redaksi tidak perlu repot, tinggal memotong bagian akhirnya saja. Lebih dari itu, pentingnya metode penulisan dengan cara piramida terbalik ini, akan memberikan kemudahan pemahaman bagi pembaca yang kesempatan waktunya sedikit. Mereka langsung paham ketika hanya membaca atasnya saja, karena yang paling awal merupakan inti beritanya.
Penjelasan:

1.      Judul Berita : Biasanya disebut  headline (kepala berita). Gunanya untuk memperkenalkan isi berita yang akan ditulis. Nah judul ini hendaknya mencerminkan isi berita.
2.      Teras Berita : Biasanya dinamakan Lead, yaitu alenia pertama dari sebuah berita yang merupakan inti terpenting dari keseluruhan isi berita yang disajikan.
3.      Tubuh Berita : Tubuh ( body) berita berisikan pemaparan masalah, penjelasan – penjelasan lebih lanjut dari apa – apa yang telah disebutkan dalam teras berita. Pada tubuh berita inilah didapatkan uraian yang lebih terperinci yang sudah disusun berdasarkan urutan terpenting, penting, kurang penting dan tidak penting.
4.      Tambahan : Pada akhir berita setelah yang tidak penting untuk diberitakan itu, ditambahkan pula dengan hal – hal lain  sebagai tambahan, tapi yang masih ada hubungannya dengan keseluruhan isi berita.

Contoh : Bupati Lamongan, Masfuk berhasil menyulap kawasan utara Lamongan sebagai pusat rekreasi dan bisnis internasional. Ada WBL, LIS dan pendukung bisnis lainnya, awal 2004  di Paciran, Kecamatan Paciran. 
Perubahan mencolok itu diwujudkan sebagai upaya untuk meningkatan perekonomian Lamongan, dengan pendapatan asli daerah (PAD) yang melimpah setiap tahunnya.
Dampak bertumbuhan ekonomi di tingkat masyarakat juga tidak bisa dipungkiri. Kini masyarakat pesisir utara dengan mudah menawarkan segala hasil bumi dan juga potensi alam lainnya.
Kini masyarakat internasional dan domestik bisa
 menikmati keindahan, kemegahan, dan berbagai dampak kemakmuran warga setempat.

Catatan: Usahakan berita itu lengkap agar pembacanya bisa mengetahui secara lengkap. Jadi berita itu seolah ada pertanyaan dan ada jawabannya.  Ingat 5 W + 1 H.
What      : Apa.
Who       : Siapa.
Where   : Dimana.
When    : Apabila .
Why       : Mengapa.
How       : Bagaimana.

Kalao boleh saya singkat dengan ASDAMBA.

Lha pada dasarnya, sumber berita itu hanya ada dua, yakni :

A.    Peristiwa.
Peristiwa  dijadikan sumber berita di sini, maksudnya adalah segala kegiatan atau kejadian yang dapat dijadikan sumber untuk diinformasikan  atau disiarkan dan peristiwa itu menyangkut kepentingan orang banyak.
B.     Manusia.
Biasanya manusia diartikan sebagai sumber berita karena ia memberikan keterangan atau pendapat yang juga menyangkut kepentingan hidup manusai. Baik itu daru segi sosial, politik, budaya, ekonomi, pendidikan, agama dan lain sebagainya. Selain itu juga karena keterlibatan langsung manusia di dalam suatu peristiwa. Misalnya, sebagai korban yang mengalami luka berat pada peristiwa bencana meletusnya gunung Girik, sebagai pemenang olah raga, termasuk bisa juga terlibat korupsi di suatu perusahaan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Welcome To Galuh's Blog, Enjoy The Blog !!! Thanks For Visit :)